Selamat Datang di Website Resmi
Meski dituntut untuk mampu beradaptasi dengan sistem belajar daring atau online. Namun tidak sedikit dari orang tua murid dan tenaga pendidik yang masih merasakan kesulitan akan hal ini. Terlebih dari segi menyediakan perangkat belajar, seperti internet, smartphone maupun laptop untuk menunjang proses pembelajaran.
Sistem belajar online yang sekarang mengakibatkan perubahan pendidikan di tengah pandemi Covid-19 ini berpotensi memunculkan kesenjangan sosial ekonomi, sebab sudah lebih dari 2 juta pekerja yang di PHK. Sehingga, banyak orang tua murid yang merasa kesulitan untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi anak-anak mereka. Jika terus-menerus begini, kemungkinan kondisi paling buruk pun bisa saja terjadi, dimana para orang tua justru dihadapkan dua masalah sekaligus, yaitu menafkahi keluarga atau membiayai pendidikan anak.
“Peran orang tua penting untuk kolaborasi dengan guru, karena sekarang orang tualah yang menjadi guru siswanya. Jadi, rumah itu harus nyaman untuk belajar dan orang tua perlu paham untuk membimbing anak, setidaknya kalau tidak mengerti materi dia harus bisa mengawasi anak ketika mengerjakan tugas. Masalahnya adalah jika orang tua level ekonominya kurang bagus. Ketika orang tua bekerja, tidak ada yang menemani anak belajar, jadi agak sulit untuk membimbing anak tersebut.
Pelaksanaan pembelajaran online diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir tahun. Pasalnya, 57 persen peserta didik untuk jenjang sekolah dasar dan menengah masih berada di zona merah dan oranye.
Sumber : Ayo Bandung.com, cek aja.com
Bagikan ke sosial media :