Selamat Datang di Website Resmi

SMK TEXMACO SEMARANG





Blog 31 Oktober 2017 / Dhita Seftiawan

Revitalisasi SMK Libatkan 3.574 Industri

JAKARTA, (PR).- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggandeng sebanyak 3.574 industri untuk bekerja sama mempercepat proses revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Terutama industri yang bergerak pada bidang otomotif, pariwisata, industri kreatif dan kemaritiman.

Percepatan revitalisasi SMK akan terus dilakukan setidaknya hingga dua tahun ke depan. Sesuai dengan rancangan pada peta jalan revitalisasi SMK dan amanat Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2016. Mendikbud Muhadjir Effendy menuturkan, peta jalan revitalisasi SMK mendorong terjadinya hubungan yang baik antara dunia pendidikan dengan dunia industri.

"Tujuh persen kurikulum SMK itu yang menentukan industri. SMK harus punya hubungan kerja sama yang erat dengan industri. Sampai dengan 2017, kami telah melatih 12.740 guru agar menjadi guru produktif, merekrut 15.000 guru Program Keahlian Ganda," ucap Muhadjir di Kantor Kemendikbud, Jakarta, belum lama ini.

Ia menuturkan, kurikulum SMK diselaraskan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Menurut dia, pemerintah akan terus menjaring industri yang relevan dengan program revitalisasi. Pasalnya, saat ini, serapan lulusan SMK terhadap dunia industri terus meningkat.

"Relevansi kompeten lulusan SMK dengan industri terus dilakukan. Sebanyak 421 SMK menjadi lembaga sertifikasi profesi pihak satu, 6 Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) telah menjadi LSP pihak dua. Dan saat ini terdapat 1.304 lembaga kursus menjadi tempat uji komperensi," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Mahari menuturkan, pembenahan kurikulum SMK harus disesuaikan dengan kompetensi dan kebutuhan industri.
Untuk menopang hal tersebut, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan kejuruan.

"Kebutuhan industri akan tenaga kerja yang terampil dan memiliki kompetensi yang baik semakin tinggi. Apalagi di tengah era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), mempersiapkan lulusan yang kompeten dan siap kerja sesuai kebutuhan merupakan hal yang wajib," ujar Puan.

Prioritas

Ia menjelaskan, kerja sama tersebut disesuaikan dengan pengembangan sektor prioritas nasional melalui penyiapan tenaga terampil. SMK yang mendapat perhatian khusus yakni sebanyak 89 SMK bidang Kelautan/Kemaritiman, 116 SMK bidang Pariwisata, dan 132 SMK bidang Pertanian. Skema yang dibangun dan dipersiapkan sejak dua tahun lalu itu mulai menunjukkan hasil.

"Prestasi Indonesia di dalam bidang kejuruan dan keterampilan telah diakui dunia. Tim SMK Indonesia meraih 1 perak, 1 perunggu dan 12 dalam World Skill Competition (WSC) 2017 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Kemampuan Indonesia dalam kejuruan yang paling tinggi di antara negara-negara di ASEAN," ujarnya. ***

Bagikan ke sosial media :