Selamat Datang di Website Resmi
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendesak agar pemerintah merancang perencanaan yang strategis dalam meningkatkan kualitas guru di Indonesia. Mulai dari proses rekruitmen PNS guru, pembinaan guru dalam jabatan yang berkelanjutan hingga pemokusan anggaran pendidikan bagi pendidikan dasar dan menengah yang dinilai sebagai simbol pendidikan Indonesia.
“Pemerintah daerah juga sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat dalam tata kelola pendidikan harus penuh kesungguhan. Tanpa itu semua guru tidak akan punya arti apa-apa dalam upaya peningkatan mutu Pendidikan Nasional,” kata Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo kepada Republika, Kamis (4/10).
Berdasar pada temuan fakta di lapangan, kata dia, secara umum kompetensi guru masih rendah. Misalnya jika dilihat dari Uji Kompetensi Guru (UKG) standard minimalnya yaitu 55, adapun nilai UKG secara nasional hanya berkisar pada angka 53.
Heru juga mengungkapkan, dari 8 Standar Nasional Pendidikan, standar sarana prasana pendidikan dan standar pendidik dinilai paling memperihatinkan. Terlebih pemberdayaan guru melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dinilai masih terjebak pada pembuatan rencana pembelajaran dan penyiapan evaluasi.
“Sebaliknya saat pelatihan untuk peningkatan kompetensi secara mandiri yang berminat sangat sedikit. Ada kegiatan seperti itu yang diundang 29 peserta dan yang hadir 13 peserta saja. Itu fakta-fakta di lapangan,” ungkap Heru.
Untuk itu, kata Heru, peringatan Hari Guru se-Dunia ini mesti dijadikan momentum untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan. Sehingga diharapkan ke depannya, persoalan guru dan pendidikan Indonesia segera terpecahkan dan mutu tenaga pendidik pun semakin baik.
Bagikan ke sosial media :