Selamat Datang di Website Resmi
Pemanfaatan nanoteknologi mulai meluas kearah penghasilan energi dan sanitasi lingkungan. Sebuah teknologi katalis baru ditemukan dan diramalkan akan menjadi penemuan yang memberi dampak positif yang besar pada lingkungan. Teknologi nanokatalis tersebut dikembangkan oleh ilmuwan Singapura dengan memanfaatkan nanopartikel emas sebagai antena yang mengkatalis penjernihan air dan proses penghasilan hidrogen sebagai energi hijau.
Penggunaan nanopartikel emas sebagai antena katalis penjernih air tersebut dikembangkan oleh kelompok ilmuwan A*STAR yang terdiri dari He-Kuan Luo, Andy Hor dan rekan-rekan dari Kampus Institute of Materials Research and Engineering (IMRE). “Teknologi inovatif dan aman untuk menghilangkan pengotor air yang mampu bekerja dengan baik pada berbagai kondisi memiliki prospek masa depan yang cerah” Jelas Hor, Direktur Eksekutif IMRE.
Teknologi ini dikembangkan berdasarkan proses fotokatalis yang menggunakan cahaya matahari untuk memicu timbulnya arus listrik. Selanjutnya, arus listrik tersebut digunakan untuk memulai reaksi kimiawi yang melibatkan senyawa-senyawa pada permukaan fotokatalis nanopartikel tersebut. Selanjutnya, sistem fotokatalis partikel nano tersebut akan memecah partikel air menjadi oksigen dan hidrogen. Hidrogen yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif (green energy, bioenergy).
Tidak puas dengan hasil kerjanya, Hor dan kawan-kawan memulai usaha mereka untuk mengembangkan fotokatalis nanoteknologi mereka. Improvisasi dilakukan dengan menambahkan senyawa berbasis oksigen seperti strontion titanat (SrTiO3). Material tersebut dipakai karena memiliki stabilitas dan daya tahan yang baik untuk digunakan dalam air. Selain itu, Tim tersebut berinovasi dengan menambahkan sedikit logam lanthanom untuk memperbaiki kemampuan fotokatalis tersebut menghasilkan listrik.
Fotokatalis penjernih air dari Gold-nanoparticle yang mampu menghasilkan hidrogen
Karena sistem nanopartikel ini menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi utama, maka untuk memaksimalkan proses penangkapan energi cahaya, digunakanlah mikrospher lanthanum-SrTiO3 sebagai “tatakan” dari nanopartikel emas. Sehingga perangkat nanopartikel tersebut memiliki kemampuan mengkonsentrasikan cahaya matahari dan penghasilan energi listrik yang jauh lebih baik. Selain itu, struk berpori dari material tersebut memberikan luas permukaan yang lebih lebar hingga 100m2 per-gram hingga proses fotokatalis air menjadi hidrogen berjalan lebih efisien dari fotokatalis lain.
Teknologi nanopartikel yang berbasis gold-nanoparticle dikembangkan oleh Tim Riset A*STAR dan berhasil menjadi salah satu solusi masadepan yang mampu menghasilkan energi hijau plus penjernihan air dari segala jenis polutan. teknologi tersebut dikembangkan dengan menempelkan nanopartikel emas pada mikrosphere berbahan lanthanium-SiTrO3 yang mampu meningkatkan kemampuan fotokatalis tersebut. Di masa depan, Pemanfaatan nanoteknologi merupakan salah satu harapan bagi terciptanya lingkungan yang sehat dan tersedianya energi hijau yang memadai bagi umat manusia
Bagikan ke sosial media :