Selamat Datang di Website Resmi

SMK TEXMACO SEMARANG





Blog 13 Maret 2017 / Dini Listiyani

NASA Ciptakan Tempat Terdingin di Alam Semesta untuk Bekukan Atom

Badan Antariksa Amerika Serikat NASA tampaknya akan membuat tempat terdingin di alam semesta dengan meluncurkan set kotak kecil ke International Space Station (ISS).

Kotak itu dilengkapi dengan laser, vakum, ruang, dan elektromagnetik pisau yang bisa membatalkan energi partikel gas untuk membekukan atom ke titik lebih dari 100 juta kali lebih dingin dari kedalaman luar angkasa.

Setelah atom ini didinginkan di dalam kotak yang dikenal sebagai Cold Atom Laboratory (CAL), mereka bisa membentuk sebuah keadaan yang berbeda dari benda yang disebut Bose-Einstein condensate. Cold Atom Laboratory diciptakan oleh NASA’s Jet Propulsion Lab.

Sekarang, CAL dalam tahap perakitan dengan rencana untuk meluncur Agustus ini di SpaceX CRS-12 ke ISS. Menurut peneliti, instrumen bisa membekukan atom gas hanya sepermiliar derajat di atas nol.

"Mempelajari atom yang sangat dingin bisa membentuk kembali pemahaman kita tentang materi dan sifat dasar gravitasi. Percobaan kami akan lakukan dengan Cold Atom Lab akan memberi kita wawasan gravitasi dan energi gelap, beberapa kekuatan yang paling meresap dalam alam semesta," kat CAL Project Scientist Robert Thompson seperti dilaporkan Daily Mail, Sabtu (8/3/2017).

Pada temperatur yang ekstrem, atom akan membentuk sebuah keadaan yang dikenal sebagai Bose-Einstein condenstate. Dalam keadaan ini, condensates merupakan superfluida dengan zero viscosity.

Hal ini memungkinkan atom untuk bergerak tanpa gesekan seolah-olah mereka semua satu zat padat. Kemudian, mereka bisa diamati lebih seperti gelombang dari partikel seperti baris bergerak satu sama lain seperti gelombang misterius.

Tetapi, mereka tidak pernah terlihat pada suhu rendah seperti CAL. Badan Antariksa tidak pernah membuat atau mengamati keadaan ini di luar angkasa dan Bumi, tarikan gravitasi berarti mereka hanya bisa diamati untuk sepersekian detik.

Dalam mikrogravitasi di ISS, atom ini akan bisa mempertahankan bentuk gelombang mereka untuk lebih lama lagi, memberikan para ilmuwan jendela lagi ke dalam perilaku mereka. Para peneliti memprediksikan pengaturan akan memungkinkan kondesat diamati hingga lima sampai 10 detik dan satu hari ini bisa dibawa hingga ratusan detik.

Di samping itu, lima tim berencana untuk menjalankan eksperimen dengan laboratorium termasuk Eric Cornell of the University of Colorado, Boulder, and the National Institute for Standards and Technology, salah satu pemenang hadiah Nobel yang pertama kali menciptakan kondensat Bose-Einstein di lab pada 1995.

Percobaan bisa membuka jalan untuk meningkatkan sensor, komputer kuantum, dan jam atom untuk navigasi luar angkasa. Hal tersebut bisa memberikan penerangan baru tentang energi gelap. Cold Atom Lab sekarang bergerak melalui tes persiapan untuk pengiriman ke Cape Canaveral.

Bagikan ke sosial media :