Selamat Datang di Website Resmi
Penulis merasa bahwa tantangan yang dihadapi oleh daerah yang kekeringan adalah distribusi debit air. Dan ini bukan hanya Gunung Kidul melainkan wilayah-wilayah lain, semisal NTB (Nusa Tenggara Barat) di wilayah Lombok dan derah lain di Indonesia.
Masih ada harapan untuk mengatasi kekeringan dan kesulitan air bersih yaitu dengan menawarkan air laut dan disambungkan dengan pipa-pipa air bersih ke tanah-tanah pertanian, berbasis energi Surya.
Langkah pertama adalah meletakkan air laut dalam sebuah wadah untuk pengecekan limbah dan kadar berbahaya (Pre-inspection), jika mengandung kadar limbah maka diletakkan sesuai dengan prosedur pengolahan limbah. Langkah kedua bagi air yang sudah bersih dari limbah maka disaring untuk memimalisir kadar garam sebanyak empat kali.
Langkah ketiga air yang sudah disaring kemudian disaring lagi untuk saringan mikroba dan makhluk hidup yang mengganggu stabilitas kehidupan. Langkah terakhir adalah air bersih diperiksa ulang kadar mikroba dan kadar kimia (Final Inspection), jika sudah aman selanjutnya didistribusikan secara merata ke daerah yang memerlukan dengan Pipa dan selang. Energi untuk penyulingan bisa diambil dari energi Surya dengan memasang Panel-panel surya sesuai dengan kebutuhan.
Untuk proses pembiayaan alangkah baiknya jika dikemas dengna konsep Sains-populer berbasis dokumentari entertaintment, bukan untuk pencitraan tapi untuk promosi daerah wisata. Bupati dan Walikota bersama Gubernur merancang sebuah proyek kemudian mengundang media massa untuk meliput baik TVRI-ANTARA-RRI-TELKOM INDONESIA maupun media massa kelompok media massa yang lain dari non-pemerintah namun turut membantu program-program kesejahteraan sosial.
Ini semua dikoordinasi oleh tim Media Center dari Humas Pemprov atau Humas Pemkab/Pemkot. Untuk dana pembangunan proyek-proyek sosial dan beasiswa bisa meminta bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan-perusahaan nasional dan internasional yang berinvestasi di wilayah lokal.
Bagikan ke sosial media :