Selamat Datang di Website Resmi
Seiring perkembangan waktu, dunia pendidikan pun terus mengalami perubahan. Guru tidak bisa lagi menerapkan metode mengajar yang sama pada siswa berbeda generasi. Karenanya, guru dituntut harus selalu meningkatkan kemampuan diri maupun cara mengajar dengan lebih kreatif.
Menurut praktisi pendidikan Sigit Setiawan, S.S, M.Pd, menjadi guru kreatif saja tidak cukup tapi juga harus efektif. Selain itu, guru juga harus mempunyai nilai kehidupan agar menjadi contoh yang baik bagi siswa.
Meski saat ini metode mengajar kreatif banyak diterapkan di sekolah-sekolah, tapi guru tidak bisa begitu saja menerapkan cara kreatif tanpa perencanaan terlebih dulu.
"Guru harus punya kekuatan. Ada lima kekuatan yang bisa kita tiru untuk memaksimalkan kreativitas," kata Sigit saat acara Workshop Mengajar Kreatif-Efektif yang digelar Sukawu.com di Kampus Pascasarjana Universitas Indonesia, Jakarta, Selasa, 24 Januari 2017.
Kekuatan yang pertama, jelas Sigit, adalah kekuatan paksaan. Guru punya kekuatan ini untuk memberlakukan hukuman pada siswa. Kedua kekuatan legitimasi atau formal yang terlihat dari kartu identitas dan seragam yang dikenakan guru.
Kekuatan selanjutnya adalah referent atau menguatkan hubungan baik. Kekuatan ini, menurut penelitian yang dilakukan Sigit, bisa diberlakukan untuk kelas 7-12.
Kemudian kekuatan expert atau kekuatan ahli yang terbukti dari pengalaman. Dan terakhir, kemampuan reward atau memberikan hadiah.
"Kalau siswa sudah dihukum berkali-kali tapi tidak berubah, mungkin jika menggunakan pujian dia bisa langsung berubah. Hadiah tidak selalu harus berbentuk barang, tapi juga bisa pujian," kata Sigit.
Bagikan ke sosial media :