Selamat Datang di Website Resmi
SMK Texmaco Semarang mengirimkan 10 siswa ke Cina guna mengikuti program beasiswa di Universitas Yangzhou Polytechnic College Cina. Program beasiswa ini merupakan program kerja sama YPPIT Texmaco dengan perguruan tinggi di negeri tirai bambu.
Kepala SMK Texmaco Semarang, Nur Alimah menjelaskan, program kerja sama YPPIT Texmaco dengan perguruan tinggi di Cina dan SEAMEO ini terjalin sejak 2015. Pada tahun ajaran sebelumnya SMK Texmaco mengirimkan tiga siswa lulusan SMK Texmaco berangkat ke Henan Polytechnic Institute, sedangkan tahun ajaran 2019 mengirimkan 10 siswa ke Yangzhou Polytechnic Cina.
Ia menyebutkan, 10 penerima beasiswa yang terdiri dari 4 putra dan 6 putri tersebut merupakan siswa dengan nilai rata-rata rapot semester 1-5 masuk peringkat 10 besar. Mereka akan kuliah jenjang diploma 3 dengan waktu tempuh selama 4 tahun. Pada satu tahun pertama khusus belajar bahasa Mandarin, kemudian tiga tahun berikutnya belajar akademik sesuai jurusan. Antara lain teknologi komputer, financial manajemen, dan internasional bisnis.
“Untuk biaya kuliah dan asrama gratis selama menempuh pendidikan, sedangka biaya hidup dan ansuransi ditanggung pribadi,” ujar Nur Alimah saat mendampingi 10 calon mahasiswa Yangzhou Polytechnic College bertemu Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maomoen di rumah dinas wakil gubernur, Rabu (04/09/2019), guna mohon dukungan dan doa sebelum berangkat ke Negeri Tirai Bambu pada 11 September 2019 mendatang.
Pada kesempatan ini, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maomoen mengapresiasi program kerja sama antara SMK Texmaco dengan sejumlah perguruan tinggi luar negeri, salah satunya dengan Universitas Yangzhou Polytechnic College Cina.
Gus Yasin, mengungkapkan Permprov Jateng saat ini tengah fokus menggarap dunia pendidikan guna mempersiapkan sumberdaya manusia berkualitas dan daya saing bangsa di masa depan. Sehingga ekonomi Jateng akan terdongkrak, kesejahteraan masyarakat meningkat, dan kemiskinan menurun.
“Kita akan menyiapkan SDM berkualitas. Biasanya yang menjadi kendala pertama adalah kerasan atau tidak ketika berada di negeri orang. Jadi penyesuaian itu penting. Selain itu dukungan keluarga juga tidak kalah penting, apalagi ini adalah tugas mulia. Saya berharap setelah kembali dari Cina dapat menerapkan ilmunya dan bekerja denga baik,” pintanya.
Bagikan ke sosial media :